Bidadari tersayat sembari tersenyum
Pada gontai berpijak hangatny cakrawala jiwa
Tertunduk doa bukan untuk dirinya
Bidadari pucat menahan senyum
Entah yang di dalam benaknya
Terobek sudah tubuh sempurna
Mengikuti ritme alur sang alam
Bidadari tertidur mencipta luka
Semburat senyum alam jadi jawaban
Tangis kencang rajut darah sang marga
Bidadari tak sadar dalam biusan
Dan semua alam raya tertawa
Tangis tipis Ragnala bagi mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar